A thought on starting

Tuesday, May 10, 2016


Dulu hampir setiap tahun gue dan teman-teman dekat gue mengadakan acara BBQan dan nyate bareng, biasanya sih kalau lagi ada event yang perlu dirayakan, kaya ulang tahun, lebaran haji, atau perayaan tahun baruan.

Tiap kali nyate, ada satu hal yang menurut gue paling menjengkelkan. Haha iya! Nyalain bara api. I suck at it, jadi tugas ini biasanya gue serahkan ke Ial berhubung dia the last firebender.


Hahaha!

Kalau kalian juga suka nyate, mungkin kalian merasa hal yang sama dengan gue. Butuh perjuangan lebih untuk menyalakan api dari setumpuk arang. Butuh kesabaran, butuh semangat pantang menyerah, dan pastinya, butuh waktu. Tapi ketika baranya udah nyala, akan jauh lebih mudah untuk mempertahankan api itu supaya tetap hidup dibandingkan saat pertama kali dinyalakan.
 
Wait, gue bukannya mau ngajakin kalian nyate bareng lho ya. Gue cuma mencoba untuk nyari analogi yang cukup masuk dengan topik yang mau gue bahas di tulisan kali ini. Tapi... Boleh sih kalau pada mau nyumbang daging :p


Oke, back to topic. Nyalain bara api di atas adalah analogi dari memulai suatu hal yang baru. Nah, memulai sesuatu yang baru ini bagi kebanyakan orang adalah hal yang sangat-sangat sulit untuk dilakukan.
Gue yakin kalian pun sepemikiran. Kita cenderung lebih senang untuk tetap berada di dalam comfort zone kita, jauh dari hal-hal yang ngga kita kenal. Kita sering kali terintimidasi duluan ketika mau ngelangkah ke dunia yang menurut kita asing.   

"Tapi, gimana kalau nanti gue gagal? Malu-maluin ah kalau ternyata nanti gue kelihatan bodoh di mata orang. Gue takut dijudge sama orang, nanti mereka ngomong yang aneh-aneh di belakang gue lagi. Gue takut ini, gue takut itu."


Masih banyak lagi keraguan-keraguan lain yang timbul di pikiran kita. Kita cenderung untuk overthinking, yang ujung-ujungnya membuat kita malah menunda untuk memulai hal tersebut. Dan lucunya lagi, semakin lama kita tunda, justru jadi semakin berat pula untuk dimulai.

Sama kaya nyalain bara api tadi, langkah pertama inilah yang paling membutuhkan usaha, keberanian, dan momentum yang tepat. Percaya atau ngga, setelah kita berani untuk memulai, langkah-langkah selanjutnya akan jauuuuuh lebih ringan. Keraguan dan ketakutan yang sebelumnya muncul di pikiran kita akan perlahan menghilang sehingga kita merasa lebih punya kontrol terhadap diri kita. Apalagi ketika udah melihat ada progress. Kita akan jadi semakin bersemangat untuk melangkah lebih jauh ke depan.

Dan ya, hal yang sama juga berlaku dalam urusan fitness dan gaya hidup sehat. Kebanyakan yang belum kenal sama dunia ini pasti akan bingung apa yang harus dilakukan saat mau memulai.

"Iya, gue ngga tahu harus mulai dari mana Fra?"


Inget 5W+1H?

Oke, sebelumnya gue mau mengingatkan dulu kalau sebenarnya normal kok untuk kita merasa takut. Tapi, ketakutan yang ngga beralasan itu ngga seharusnya jadi hambatan untuk kita berkembang lebih jauh.
 
Yuk, duduk sebentar bareng gue dan ambil selembar kertas. Gue akan coba bantu supaya kalian sedikit lebih berani untuk memulai gaya hidup sehat kalian dengan menggunakan rumus 5W+1H


WHY?

Kenapa?
 
Pertama-tama cari tahu kenapa kita mau mulai hidup sehat. Apa alasannya? Tujuan apa yang ingin kita capai? Pertanyaan inilah yang akan menjadi motivasi utama kita, baik untuk memulai maupun untuk bertahan supaya bisa terus melangkah maju dalam perjalanan kita nantinya.

Alasan utama gue mulai rajin berolahraga adalah karena badan gue terbilang cukup lemah. Gue gampang banget sakit. Dulu, cuaca berubah sedikit aja, gue langsung meler. Sekarang? Dengan rutin berolahraga, gue merasakan perubahan yang signifikan pada kesehatan gue. Bye-bye sering sakit.

Nah, coba tulis di kertas tadi apa alasan utama kalian mau mulai hidup sehat. Untuk mendapatkan badan yang oke dengan perut kotak-kotak kah? Untuk menarik perhatian lawan jenis kah? Ingin jadi lebih percaya diri? Menghindarkan diri dari penyakit? Mau jadi lebih kuat? Atau hanya untuk mencari kesibukan dan menjadikan olahraga sekadar hobi?

Apapun itu, cari satu alasan, dan pastikan bahwa itu adalah alasan yang kuat. Semakin kuat alasan yang kita punya, akan semakin terpacu juga diri kita untuk cepat memulainya.


WHAT? 

Apa?

Setelah punya alasan yang kuat, yuk sekarang coba pikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Olahraga apa yang ingin kita lakukan? Sekarang udah banyak banget pilihan yang tersedia. Dari yang harganya selangit, sampai yang cuma perlu bayar parkir.

Ngga masalah apapun yang kalian pilih nantinya, mau bola basket, voli, bela diri, jogging, Freeletics, Street Workout, Crossfit, Bodybuilding, Powerlifting, sesuaikan aja dengan tujuan yang ingin kalian capai. 

Ngga ada olahraga yang jelek. Yang jelek itu olahraga yang cuma kita niatin aja, tapi ngga dilaku-lakukan dari 5 tahun yang lalu sampai sekarang.


WHEN?

Kapan?

Setelah tahu apa yang mau dilakukan, sekarang cari waktu yang paling nyaman untuk berolahraga. Setiap orang akan punya waktu luang yang berbeda sesuai dengan aktivitas harian mereka. Ada yang punya waktu di pagi hari, ada yang bisanya di sore hari, bahkan ada juga yang cuma ada waktu di malam hari. Ngga masalah, luangkan aja minimal satu jam untuk berolahraga setiap dua hari sekali.

"Gue sibuk Fra, ngga ada waktunya sama sekali."

*Getok* Yuk balik ke atas lagi. Coba baca ulang apa tujuan awal kalian mau mulai olahraga. Sekuat apa alasan yang kalian miliki

If it is important to you, you will find a way. If not, you will find an excuse.

Andaikan aja kalian sadar kalau 1 jam untuk berolahraga itu cuma 4% doang dari total 24 jam yang kita miliki setiap harinya.


WHERE?

Di mana?

Setelah dapat waktu yang cocok dengan kesibukan kita, rencananya nanti mau olahraga di mana? Di rumah kah? Mau gelantungan di taman-taman yang disediakan pemerintah? Atau mau langganan di gym? Kalau di gym, mau gym yang seperti apa? Lokasinya di mana? Apakah dekat dengan tempat tinggal kita? Atau mungkin tempat yang kita lewati setiap hari untuk berangkat dan pulang kerja, sehingga kita bisa mampir untuk olahraga sebentar sambil menghindari jam macet saat pulang?

Usahakan lokasi latihan yang kita pilih ngga jauh dan menyulitkan kita. Karena kalau ngga, akan jadi alasan tambahan untuk kita ngga berangkat ke sana.
 

WHO?

Dengan siapa?

Sendiri? Ngga masalah kalau memang bisa. Tapi kalau merasa sulit untuk mulai sendirian, ada baiknya kita nyari teman.

Rasa takut yang ada akan jauh berkurang kalau ngga kita pikul sendirian. Ini adalah alasan yang sama dengan kenapa anak-anak baru di kampus atau kantor punya kebiasaan bergerombol, yaitu untuk mengurangi rasa cemas akan situasi yang asing. Selain itu, latihan bersama teman juga dapat memberikan tambahan motivasi. Apalagi kalau teman latihan kita itu lebih berpengalaman. Progress kita pun nantinya akan lebih cepat.

Akan lebih seru lagi kalau kalian punya pasangan yang mendukung dan mau ikut latihan bareng. Selain menjadi cara yang sehat dan menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama, dengan olahraga bersama tentunya akan meningkatkan ikatan emosional di dalam hubungan kalian berdua.

Couples who sweat together, stay together.

"Gue jomblo dan teman-teman gue ngga ada yang mau Fra. :'( "

Hahaha!

Kalau kaya gitu, opsi selanjutnya adalah nyari komunitas yang mau nampung kalian.

Sekarang udah banyak banget komunitas-komunitas olahraga di sekitar kita. Tinggal cari aja mana yang sesuai dengan tujuan awal dan lokasi tempat tinggal kita.

Gue sendiri tergabung di komunitas Street Workout Velo yang lokasinya berada di Rawamangun, Jakarta Timur. Selain itu, untuk yang tinggal di BSD ada Calistnation, di Tangerang ada SWAT, ada Baramora dan SWBekasi di Bekasi, Buitenzbar di Bogor, SWORD di Depok, Barila di Senayan, SWTebet di Tebet, BantengSW di Taman Menteng, Barkomando di Cijantung, Barandal di Pondok Kelapa, dan masih banyaaaak lagi.

Karena ada banyak banget, dan akan memakan tempat kalau gue tulis di sini satu per satu, untuk komunitas-komunitas Street Workout lainnya yang berada di luar Jabodetabek bisa langsung kalian cek di website resmi Street Workout Indonesia. Atau kalian bisa langsung chat sama gue di sini, nanti akan gue coba arahkan ke tim-tim SW terdekat.

Untuk yang non-SW, tapi masih berbasis Calisthenics juga ada banyak. Di Senayan ada Workout Embassy dan Indobarian. Ada juga komunitas Freeletics Jakarta yang sekarang udah berganti nama menjadi Indo Sweat Camp. Indo Sweat Camp sendiri, selain di Senayan mereka juga punya cabang di banyak tempat, salah satunya di Taman Jogging, Kelapa Gading.

Lu cewe? Dan mau latihan dengan cewe-cewe luar biasa lainnya? Bisa banget. Nih, coba cek profile Instagramnya Girls To Go Jakarta. 

Dan masih banyak lagi komunitas-komunitas olahraga keren lainnya di Indonesia yang ngga mungkin gue sebutin satu per satu.

Pada akhirnya, kembali lagi ke diri kalian, lebih senang latihan sendiri atau sama orang lain? Tapi, menurut gue nih ya. Jauh lebih mengasyikkan latihan bareng orang-orang yang punya passion dan tujuan serupa dibandingkan latihan sendirian. Ya ngga?

 

HOW?

Bagaimana?

Untuk kalian yang memutuskan untuk bergabung dengan komunitas-komunitas kaya yang gue sebutkan di atas, hal ini ngga perlu terlalu dipikirin. Karena pasti mereka punya rutin latihan yang udah disiapkan untuk kalian. Jadi kalian tinggal datang, lalu ikuti aja latihan dari mereka.

Nah, yang jadi tantangan itu adalah kalau pada akhirnya kalian memutuskan untuk latihan sendiri, atau bareng teman yang sama-sama masih awam. Meskipun begitu, untuk nyari referensi gerakan sekarang sebetulnya ngga susah-susah banget kok. Ada banyak di google, atau website Bodybuilding. Tapi, pastikan terlebih dahulu bahwa kalian melakukan hal yang benar dan sesuai dengan tujuan apa yang mau dicapai. Dan inget sama yang selalu gue bilang, fitness itu sebetulnya sederhana, jadi jangan dibuat semakin rumit.

Yang paling aman dan dijamin akan memberikan hasil kalau kalian memutuskan untuk latihan sendiri adalah: yup, cari personal trainer yang oke dan berpengalaman. PT yang baik akan membimbing kalian dari nol sampai akhirnya kalian mampu untuk berdiri sendiri. Dan karena udah keluar duit untuk biaya trainer, biasanya mau ngga mau kita akan jadi lebih rajin latihan karena sayang sama duitnya. :p 


ONE STEP AT A TIME

Setelah selesai nyari tahu 6 hal di atas, gue harap rasa takut yang sebelumnya ada di diri kalian bisa hilang, atau yaaah, minimal berkurang.

Ngga akan gue pungkiri, memulai sesuatu masih menjadi suatu momok dalam hidup gue. Gue sendiri sering banget takut untuk memulai sesuatu. Bahkan sampai hari ini pun masih. Susah banget untuk menghalau bayangan-bayangan jelek akan ketakutan yang lucunya malah ngga pernah terjadi.

Dan mungkin kita akan lebih tenang dan berani kalau tahu bahwa ngga cuma diri kita aja yang merasa seperti itu. Karena hampir semua orang pernah merasakannya.

Hal terakhir yang bisa gue sarankan adalah jangan melihat terlalu jauh ke depan kalau kalian takut merasa overwhelmed. Cukup beranikan diri untuk mengambil langkah pertama dan percayalah, langkah-langkah selanjutnya akan mengikuti.

Yuk kita maju bareng, selangkah demi selangkah.


-Aufra

Punya pertanyaan? Boleh langsung isi komen di bawah ya.
Atau bisa chat gue via LINE di sini.

You Might Also Like

0 comments